Sudah Kantongi IMB, Masjid di Bitung Tetap Diserang "orang" Kristen

UU yang menganjurkan kebebasan beragama dengan asas hukum kembali di abaikan Kasus intoleransi pun kembali terjadi di tanah air, pada Senin (7/11) ratusan massa Kristen menyerang pembangunan Masjid Asy-Syuhada di Kompleks Aer Ujang, kelurahan Girian Permai, kecamatan Girian, Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Mereka membawa batu dan senjata tajam. Selain membuat kerusuhan mereka juga merusak rumah ketua panitia hingga pintu dan jendelanya rusak. Untungnya 7 orang provokator segera ditangkap dan dibawa ke Polda Sulawesi Utara. Kebanyakan mereka berasal dari luar Bitung diantaranya yakni Brigade Manguni dan Ormas Kristen Waranei.

Panitia pembangunan masjid, Karmin Mayau mengatakan, kasus ini bermula ketika bulan Mei 2015, massa menolak pendirian Masjid Asy Syuhada. Akibat larangan itu, warga Muslim di wilayah tersebut yang jumlahnya sekitar 350 KK berinisiatif membuat mushola sementara berbahan triplek 4 X 6. Namun massa Kristen mendatangi panitia dan menolak pendirian mushola.

Menurut Karmin, sebenarnya pembanguan masjid sudah melalui mekanisme sebagaimana tertera dalam SKB 2 Menteri terkait Pendirian Rumah Ibadah. Secara administrasi sudah lengkap. “Masyarakat yang di sana sudah memberikan KTP sesuai persyaratan SKB 2 Menteri itu, mereka kasih dengan ikhlas dan bahkan melebihi ketentuan,” ujarnya, Kamis (12/11).

Warga muslim sendiri sudah menyiapkan semua kelengkapan persyaratan; mulai Akta Ikrar Wakaf Tanah, Surat Rekomendasi dari Kementerian Agama (Kemenag), Persetujuan warga (60 warga Kristen dan 90 warga Islam). Namun justru kendala pendirian masjid berasal dari kelurahan yang tidak mau memberikan surat keterangan, sementara dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) juga enggan memberi rekomendasi. Alasannya masih ada yang menolak.

Kata Karmin, ada sikap seolah-olah di tanah ini tidak boleh dibangun masjid. “Ini tanah Minahasa (artinya mayoritas Kristen) tidak bisa dibangun masjid!” ujarnya menirukan suara provokator kerusuhan.

Peristiwa ini menyebabkan beberapa warga Muslim mengungsi di tempat lebih aman. Karmin sendiri bahkan mengaku pasca peristiwa ini ia banyak mendapat terror. “Keluarga saya dan beberapa keluarga lain ada yang mengungsi,“ ungkapnya.

Ia berharap kasus ini bisa diselesaikan dengan baik tanpa aksi fisik. Dan umat Islam bisa beribadah dengan tenang.

Halaman Berikutnya:

0 Response to "Sudah Kantongi IMB, Masjid di Bitung Tetap Diserang "orang" Kristen"

Post a Comment