"Sebetulnya kalau kita lihat kabinet sekarang apa yang jadi target dan yang terealisasi? Kalau kita lihat saya termasuk sejak awal pesimis kabinet mencapai apa yang diinginkan, karena banyak janji presiden ke masyarakat, dan di beberapa bidang seperti ekonomi ini tidak tercapai," kata Fadli dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (7/11).
Fadli menjelaskan, untuk kepentingan bangsa dan negara, sudah tidak ada lagi Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP). Justru partai seperti PDIP yang notabene pendukung utama pemerintahan Presiden Jokowi, tak jarang pula memberikan kritikan terhadap pemerintah.
"Reshuffle pertama lebih karena koordinasi, sebenarnya itu momentum untuk melihat menteri-menteri teknis terkait. Sudah setahun Kabinet Kerja, tapi apa hasilnya? Saya keliling daerah yang jadi concern masalah ekonomi," jelas Fadli.
"Dan satu yang mencuat itu BUMN di tengah ekonomi negara sulit BUMN ini punya privillege, keistimewaan. BUMN mesin negara untuk sejahterakan rakyat, tapi kalau kita lihat bukan BUMN beri kontribusi untuk BUMN bahkan sebaliknya, bahkan kapitalisasi BUMN turun 11 persen. Jadi ini bukan satu prestasi," imbuhnya.
Fadli Zon yang juga Wakil Ketua DPR itu menegaskan, tak ada lagi KMP dan KIH dalam melihat kepentingan nasional. DPR sebagai legislatif makin objektif dalam melihat sebuah kebijakan. Jika program tersebut untuk kepentingan rakyat, baik itu KIH dan KMP akan mendukung Presiden Jokowi dan sebaliknya.
"Dan itu terbukti soal kita tanggapi PMN, kalau untuk kepentingan nasional tidak ada lagi KMP, KIH, dan sekarang kita semakin objektif," tandasnya.
0 Response to "Fadli Zon : Mana Hasil Kerja Kabinet Kerja?Presiden Terlalu Banyak Janji"
Post a Comment