Batik Pekalongan Pecahkan Rekor Dunia

Saat grup musik Slank menulis lirik lagu 'kota batik di Pekalongan, bukan Jogja, bukan Solo ...' mungkin mereka terinspirasi dari kejadian yang membanggakan ini. Adalah Paguyuban Pecinta Batik Pekalongan yang mengorganisir gelaran pembuatan batik terbesar di dunia.

Tercatat di buku rekor dunia versi Guinness World Records pada 16 September 2005, rekor dunia batik terbesar ini masih bertahan hingga kini. Melibatkan seribu perajin batik, gelaran bertema “Batik On The Road” sukses melebihi catatan rekor dunia sebelumnya. Adalah Sarkasi Said dari Singapura yang pada tahun 2003, membatik di atas kain sepanjang 100 meter dengan catatan waktu 91 jam lebih 2 menit.



Rekor dunia batik asal Pekalongan secara resmi dicatat seluas bentang kain 1,200 m persegi atau 12,916 foot. Dilansir dari berbagai sumber, bentang kain seluas itu dikerjakan selama satu hari. Dikemas dalam Festival Batik Pekalongan 2005 yang mengusung tema,”Dari Pekalongan Membatik Dunia,” dan didukung panitia yang diketuai Romi Oktabirawa.

Romi mengatakan, selama ini batik dari Indonesia sudah mulai terpuruk dan kalah saing dengan negara lain, seperti Malaysia. "Karena Malaysia sudah mamatenkan batik itu," kata Romi kecewa, seperti dilansir dari laman Tempo Interaktif.

Halaman Berikutnya:

0 Response to "Batik Pekalongan Pecahkan Rekor Dunia"

Post a Comment