Ulama Syiah Dieksekusi Mati Pemerintah Arab, Apa Kata Hillary Clinton?

Bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Hillary Clinton ikut buka suara terkait hukuman mati yang diterima oleh ulama syiah, Nimr Baqr al-Nimr oleh otoritas Arab Saudi. Hillary menyebut AS harus menanyakan pertanyaan serius kepada otoritas Saudi soal hukuman mati.

"Jelas hal ini memicu pertanyaan serius yang harus kita bahas secara langsung dengan pemerintah Saudi," sebut Hillary saat berbicara di Derry, New Hampshire pada Minggu (4/1) dan dilansir media Iran, PressTV, Senin (4/1/2015).

Pernyataan ini disampaikan Hillary saat menjawab pertanyaan soal apa yang akan dia lakukan untuk menangani situasi ini jika dirinya terpilih menjadi presiden AS.

"Jujur saja, kita telah bekerja dengan beberapa pemerintahan pada sejumlah isu, yang kebijakan dan nilai-nilainya bertentangan dengan kita. Yang juga memiliki kepentingan tertentu dengan kita, yang melibatkan kita," tutur Hillary.

Lebih lanjut, Hillary sepakat dengan pemimpin dunia lainnya yang menyatakan kekhawatiran atas eksekusi mati massal di Arab Saudi. "Saya pikir bahkan rekan-rekan kita yang telah banyak bekerja sama dengan kita pada banyak isu, tidak seharusnya kebal terhadap kritikan dan pertanyaan kita soal aturan hukum, soal perlakuan mereka terhadap minoritas," cetusnya.

Usai kabar eksekusi mati massal di Saudi meluas, pemerintahan Presiden Barack Obama menyerukan agar otoritas Saudi mempraktikkan peradilan yang benar-benar adil dan menghormati HAM.

"Kami menegaskan seruan kami kepada pemerintah Arab Saudi untuk menghormati dan melindungi HAM, dan untuk menjamin proses peradilan yang transparan dan adil dalam seluruh kasus," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, John Kirby dalam pernyataannya pada Sabtu (2/1) lalu.

Ulama Nimr dieksekusi mati bersama 46 narapidana lainnya yang dinyatakan bersalah terlibat terorisme dan mengadopsi ideologi 'Takfiri'. Nimr sendiri dikenal sebagai pengkritik keras kebijakan-kebijakan otoritas Saudi, sebelum akhirnya ditangkap pada tahun 2012 lalu di wilayah Qatif, tempat digelarnya aksi-aksi demo antipemerintah tahun 2011.

Halaman Berikutnya:

0 Response to "Ulama Syiah Dieksekusi Mati Pemerintah Arab, Apa Kata Hillary Clinton?"

Post a Comment