Ketua Gerindra DKI M Taufik pun tak ada habisnya menyerang Ahok. Bahkan semakin gencar. Pertama, Taufik mempertanyakan efektivitas Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) yang sudah diresmikan Pemprov DKI Jakarta ini.
Pada 2016 ini, Ahok memang berencana membangun sekitar 150 RPTRA guna memberikan ruang bagi anak-anak agar dapat bermain dengan aman dan nyaman.
Taufik menilai pembangunan dan pemanfaatan RPTRA sejauh ini belum menunjukkan efektivitas yang berarti. Bahkan, dia mengatakan pembangunan RPTRA yang gencar dilakukan akhir tahun lalu hingga Rabu (20/1) kemarin, merupakan bentuk kampanye Ahok.
"Itu mah kampanye buat Pilkada DKI 2017. Mana tujuannya sebagai ruang sosialisasi warga. Belum terlihat tujuannya, malah dijadikan orang pacaran. Apalagi belakangan ini banyak teroris di pemukiman," kata Taufik di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (21/1).
Menurutnya, untuk memberikan upaya antisipasi terhadap perilaku menyimpang dan potensi kejahatan terhadap anak-anak tidak cukup dengan membangun RPTRA saja. Tetapi juga komunikasi yang intensif dengan pejabat tingkat RT/RW dan juga masyarakat.
Dia pun lantas kembali mengkritik cara komunikasi Ahok yang cenderung tidak santun dan lebih senang mengancam bila ditemukan masalah.
"Pemimpin itu beretika, santun dan cerdas. Bukan sering mengancam. Jangankan yang di lingkungan wilayah, yang dekat di lingkungan pemerintahan saja, anggaran tidak pernah terserap maksimal. Itu kan karena komunikasi dan hobi Gubernur yang tidak santun," tegasnya.
Selain itu, Taufik mengkritik pernyataan Ahok yang meminta warga DKI Jakarta tak usah takut dengan aksi teror di Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) kemarin. Taufik berharap Ahok untuk lebih hati-hati dalam berucap.
"Kalau kata saya harus hati-hati, keamanan sesuai kebutuhan saja, kan kemarin Ahok bilang menantang juga kan," kata Taufik.
Bila benar menjadi sasaran teroris, Taufik meminta Ahok untuk menyerahkan pengamanan atas dirinya kepada pihak Polda Metro Jaya. Dia juga menilai selama ini kinerja instansi pimpinan Irjen Pol Tito Karnavian itu sudah cukup baik mengantisipasi ancaman terorisme.
"Semuanya kita serahkan pada Polda Metro jaya. Dia yang tau kebutuhan, bahwa Jakarta aman. Kita kan mengapresiasi langkah-langkah Polda memecahkan teroris. Sudah jelas, bilang sama Ahok enggak usah takut lah," jelasnya.
Terkait pengamanan lingkungan di Jakarta, kata Taufik, Ahok seharusnya tidak memberikan perintah bernada ancaman agar pejabat setingkat RT/RW serta warga DKI waspada terhadap ancaman teror.
Melainkan lebih dengan mengajak agar bersama-sama menjaga lingkungan.
"Ya tapi jangan ngancem gitu lho, itu yang saya enggak suka dia suruh ngawasin terus ngancem gitu lho. Kan ngomongnya gitu, RT/RW enggak bisa lurah, pecat. Ayo sama-sama yang ada di wilayah ini kita amankan lingkungan kan kalau diancam malah enggak kerja," pungkas Taufik.
Terakhir mengenai calon yang diusung Gerindra, Taufik memastikan partainya tidak akan mengusung Ahok untuk maju dalam gelaran demokrasi itu. "Yang jelas Gerindra enggak ke Ahok lah. Gerindra mah enggak ada buat Ahok, gue berani taruhan lah, ayok taruhan yuk," ujarnya sambil berkelakar.
Taufik juga menambahkan calon yang akan diusung partainya tidak terlepas dari delapan nama yang sebelumnya sudah dijaring oleh DPD DKI Partai Gerindra. "(Calonnya) enggak akan lari dari yang 8 nama itu, kita kan baru mau penjaringan lagi tanggal 27," jelasnya.
Kedelapan nama yang dimaksud itu adalah Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik, Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Ketua Komisi D DPRD DKI Muhammad Sanusi, mantan Pangdam Jaya Mayjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, anggota Dewan Pembina Gerindra Sandiaga S Uno, dan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah.
Halaman Berikutnya:
0 Response to "Jelang Pilkada, M. Taufik Serang Ahok Habis-Habisan"
Post a Comment