Ada Darah Yang Tak Kering-Kering Di Rumah Angker Ini

Di balik sisi keindahan dari bunga tulipnya, Amsterdam menyimpan tujuan wisata penuh misteri bernama Gijsbert Dommer Huis. Konon, rumah itu dihiasi noda darah pemiliknya yang tak kering walau sudah ratusan tahun.

Sepintas rumah satu ini tampak biasa saja, sama seperti bangunan rumah lainnya. sampai traveler mengetahui kisah dibaliknya. Huis met de bloedvlekken (The House with The Blood Stains), alias Rumah dengan Noda Darah, begitulah masyarakat lokal menyebut bangunan ini.

Dikutip dari situs resmi pemerintah kota Amsterdam, Selasa (24/11/2015), rumah dengan kisah tragis ini dahulunya adalah milik Gijsbert Dommer, seorang pengusaha yang memproduksi sabun. Bangunan ini didesain oleh arsitek Adriaen Dortsman dan dibangun dari tahun 1671 dan selesai pada 1672.

Sepeninggal Gijsbert, bangunan yang terletak di jantung Kota Amsterdam ini, jatuh ke tangan pemerintah kota Amsterdam, yang kemudian digunakan sebagai tempat tinggal para Walikota Amsterdam. Walikota paling terkenal yang pernah tinggal di sini tentu saja Coenraad van Beuningen. Dia lah yang membuat rumah ini terkenal dengan kisahnya seperti sekarang.



Alkisah, Coenraad van Beuningen adalah seorang diplomat, direktur Perusahaan Belanda di India Timur, serta 6 kali terpilih sebagai Walikota Amsterdam secara berturut-turut. Namun semuanya berubah 180 derajat, semenjak Coenrad mengalami masalah bertubi-tubi akibat skandal politik, serta problem rumah tangga setelah menikahi seorang wanita bernama Jacoba Bartolotti van de Huevel.

Coenrad akhirnya diberhentikan sebagai Walikota, kekayaannya habis di pasar saham, dan Jacoba sang istri meninggalkannya. Akibatnya, Coenrad van Beuningen depresi dan kerap menyendiri di dalam rumahnya. Sampai satu saat, dia mulai menggambar grafiti di dinding luar rumahnya dengan darahnya sendiri.

Grafiti yang digambar Coenrad hingga kini tidak ada yang bisa menerjemahkannya. Coenrad menggambar aksara Yahudi, simbol bintang, dan beberapa simbol Kabbalah yang tidak bisa dimengerti. Beberapa spekulasi mengatakan Coenrad menuliskan nama istrinya Jacoba, serta menuliskan namanya sendiri Van Beunige, tetapi tidak selesai. Tentu saja semua dilakukan dengan menggunakan darahnya sendiri.



Coenrad akhirnya meninggal dunia pada 26 Oktober 1693 dalam keadaan miskin. Kabarnya, setelah ratusan tahun berselang, meski hanya samar-samar, sampai saat ini grafiti noda darah yang ditulis oleh COenrad masih bisa dilihat oleh traveler yang berkunjung ke rumahnya.

Rumah dengan noda darah ini bisa traveler lihat jika berkunjung ke Amsterdam. Alamatnya di Jalan Amstel 216, tepat di pusat Kota Amsterdam. Bangunan rumah ini kini menjadi cagar budaya yang dilindungi dan menjadi destinasi wisata terkenal di Amsterdam.

Halaman Berikutnya:

0 Response to "Ada Darah Yang Tak Kering-Kering Di Rumah Angker Ini"

Post a Comment