Puan Masih Jadi Anggota DPR-RI, PDIP Ingin Kursi Ketua DPR

Lima belas bulan lamanya Puan Maharani menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Selama itu pula Puan masih berstatus anggota DPR.

Ya, Puan hingga kini masih belum diganti dari DPR oleh PDIP. Sebelumnya juga ada Tjahjo Kumolo dan Pramono Anung, namun pergantian keduanya sudah diproses hingga terbit Keppres pemberhentian dari DPR. Tersisa Puan, yang bisa dikatakan rangkap jabatan secara administratif, sebagai anggota DPR dan Menko PMK.

DPR RI periode 2014-2019 dilantik pada 1 Oktober 2014. Puan ikut dalam pelantikan itu. Puan terpilih sebagai wakil rakyat dari dapil Jawa Tengah V. Kabinet Kerja terbentuk setelahnya, tepatnya 26 Oktober 2014. Puan juga ikut dalam pelantikan itu.

Hingga 15 bulan setelah pelantikannya sebagai menko, penggantian Puan di DPR belum juga diproses. Sambil menegaskan Puan tak lagi mendapat gaji dari DPR, PDIP menjelaskan ada kesulitan soal pengganti putri Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri itu.

Puan ingin Darmawan Prasodjo jadi penggantinya di DPR. Namun Darmawan yang sudah menjadi Deputi I Kepala Staf Kepresidenan menolak. PDIP mencoba meminta Darmawan menuruti keinginan Puan, namun pria yang karib dipanggil Darmo itu sepertinya sudah nyaman dengan posisinya di Istana.

Akhirnya, PDIP mencari pengganti lain, peraih suara terbanyak setelah Darmawan Prasodjo di Dapil Jateng V.

"Semua sudah berproses. Darmawan Prasodjo juga sedang mengundurkan diri dari haknya sebagai pengganti Puan dan digantikan dengan nama di bawahnya (Darmawan)," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Gedung DPP PDIP, Jakarta, Senin (4/1) kemarin.

Di sisi lain, Hasto kembali bicara soal posisi Ketua DPR yang harusnya jatuh ke tangan PDIP. Hasto ingin pimpinan DPR dikocok ulang, lalu distribusi kursi dikembalikan ke aturan lama, pemenang pemilu mendapat jatah Ketua DPR, diikuti dengan runner up pemilu sebagai wakil dan seterusnya.

"Dalam demokrasi harus senafas dengan DPR. PDIP sebagai pemenang pemilu tentu suara rakyat ini harus dihargai bersama," ujar Hasto, kemarin.

Spekulasi pun merebak. Belum mundurnya Puan dikaitkan dengan keinginan PDIP memeluk kursi Ketua DPR. Benarkah ada kaitannya?

Halaman Berikutnya:

Tweet