Sinyal PAN Masuk Ke Kabinet Jokowi - JK Menguat

Partai Amanat Nasional (PAN) mengutarakan beberapa poin yang perlu dibenahi oleh kabinet Jokowi-JK di tahun ini. Kritik itu merupakan refleksi akhir tahun PAN.

Sejumlah hal yang dikritisi, di antaranya terkait masih lemahnya pertumbuhan ekonomi, yang dipandang masih mengandalkan ekspor komoditas bahan mentah, serta nilai tukar rupiah yang belum menguat. Belum lagi, terkait kebijakan fiskal 2015, yang dipandang mengalami defisit besar bagi penerimaan pajak.

"Kemudian pembangunan infrastruktur, di mana terjadi kemacetan baik di pelabuhan, bandara, kereta api, dan sebagainya. Di bidang Pemuda dan Olahraga masih belum dikelola efektif dan profesional. Kemudian landasan kebijakan luar negeri harus lebih diorientasikan pada kepentingan nasional, serta penyelesaian kasus-kasus HAM masa lalu, dan penyelesaian tenaga honorer yang sudah mengabdi bertahun-tahun dengan pemerintah. Ini yang harus diselesaikan," ujar Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan di kantornya, Jakarta, Selasa (29/12/2015).

Permintaan itu menyiratkan kembali bahwa perlu ada pembenahan di Kabinet Kerja Jokowi-JK. Di mana jika melihat apa yang menjadi refleksinya, menyinggung kinerja dari Menteri Ekonomi, Menteri Keuangan, Menteri PU dan Perumahan Rakyat, Menpora, Menlu, Menkumham, dan Menpan RB.

Memang setelah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan mendukung dan bergabung dengan pemerintah, sinyal akan duduknya partai berlambang matahari terbit itu untuk duduk di kabinet menguat.

"Kami tidak spesifik menyebut menteri yang mana. Tapi memang ada beberapa menteri yang kami nilai lebih mementingkan imej. Pendekatan ini harus diubah total. Sehingga, 2016 bisa bergerak lebih cepat dan memenuhi target Presiden," ungkap Bara.

Halaman Berikutnya:

0 Response to "Sinyal PAN Masuk Ke Kabinet Jokowi - JK Menguat"

Post a Comment